Ilustrasi Saja Kenyataan Anda Yang Tentukan |
OMG I'm turning to 30 yap gak kerasa masa-masa having fun and hangout with girls sudah puas ku alami. Di usiaku yang akan menginjak 30 tepatnya di bulan Mei yang
akan datang, ku sudah menjalani berkali-kali yang namanya patah hati
karena cinta. By the way udah hampir 2 tahun aku gak sayang-sayang blog aku ini dan kali ini aku mau bahas konten c.i.n.t.a hope you all like it ya.
Cinta tidak mengenal batas usia, jarak, tahta ataupun keyakinan buat aku itu absolut. Lantas kalau diingat-ingat lagi hubungan emosional aku dengan para malaikat-malaikat itu berawal dari keisengan. Ya itu yang aku alami berkali-kali. Setiap hubungan emosional yang aku jalani jarang ada yang serius diawal, rata-rata di awali dari rasa iseng. "Ah daripada sendiri ya sudah terima saja perhatiannya, toh gak ada yang salah kalau kita berbuat baik dan mengiyakan ajakan nonton seorang teman atau kenalan, anggap saja dapet free tiket buat nonton". Biasanya diawal-awal tidak ada perasaan yang greget seperti greget ku ke Mas Banyu Biru atau Jenson Button pengemudi Vodafone McLaren Mercedes F1 Team. Rasa itu awalnya biasa saja, tidak ada yang spesial selain rasa kedekatan dan kebersamaan sebagai seorang teman. Sampai tiba dimana kita bingung dan bengong sendiri sambil makan kacang Mr. P "Hei what is this? dear God I think i'm jealous" dilanjutkan dengan "i think I'm fall in love". Cinta buat aku itu adalah hidup. No woman No cry betul adanya. Tapi hidup tanpa cinta dan kasih? Mau jadi apa kamu Nak, Robot? atau Iron Man? Well Iron Man pun pada akhirnya bertekuk lutut pada wanita yang selama ini ada disampingnya. Walaupun oksigen adalah hal terpenting untuk hidup, jangan lupa sisakan juga di aliran darah dan jantung buat cinta.
Cinta. Well perjalanan cinta panjang banget sih sebenarnya but ada satu cerita yang membekas dihati, karena ini sedikit mirip-mirip sinetron klasik. Diantara cerita perselingkuhan, perbedaan keyakinan, perbedaan trah memilih aku buat terlibat didalamnya karena itulah bisa jadi cerita yang paling membekas. Diantara beberapa hubungan emosional yang kita sebut dengan cinta ada satu sosok pejuang cinta yang telah mengubah total pandanganku dalam melihat dunia. Sebut saja nama nya Almarhum. Ya Almarhum telah
memberikan segenap cinta dan hidupnya kepada ku dan dia berhasil selama lima
tahun lamanya. Begitu banyak nya ciuman di dahiku setiap kali kami
bertemu mungkin kalau ada penghargaan pasangan romantis sekota ini mungkin kita berdua akan dinobatkan sebagai pasangan itu. Itu bisa terjadi karena adanya kesamaan dalam
pandangan hidup dan hobi yang menjadikan kami semakin erat, sahabat-sahabatku dan dia sangat mengagumi keteguhan kami, setidaknya itu yang mereka katakan ke kita. Terkadang saat aku dan Almarhum berkumpul bersama teman-teman, mereka selalu menanyakan "Kapan ya bisa
makan enak?" maksudnya kapan kalian akan melanjutkan ke jenjang yang
lebih serius. Biasanya Almarhum selalu tersenyum simpul untuk menimpali komentar mereka, sedangkan aku biasanya menjawab "tanggal sudah ada, tinggal tahunnya saja koq"
dengan mimik muka mengejek. Setiap kali ada kesempatan bertemu, waktu
kami habiskan dengan teman-teman satu genk, jarang sekali rasanya aku dan Almarhum berduaan berlama-lama selalu saja ada acara hangout bareng the genk. Aku menikmati hal itu, begitu juga Almarhum. Sesekali saat kami tidak
ingin ada orang lain di weekend, pasti hp on Silent Mode.
Almarhum bagiku adalah abang, sahabat dan cinta. Dia adalah
cinta keduaku. Dia bisa menjadi sahabat yang baik. Pembela dan
penyemangat saya ketika aku berada dalam posisi terpuruk. Sifat Alpha Man nya terkadang bikin aku merinding dan berdecak kagum. Sayang
takdir tidak berpihak pada kami berdua, di tahun kelima hubungan kami
saat impian karirku mulai terbentuk, kami dihadapkan oleh kenyataan getir dari kata
"Beda Trah". Almarhum adalah putra dari orang berpengaruh di kota asalnya. Dia
juga sah keturunan Darah Biru. Sedangkan aku, aku hanya gadis
biasa yang mempunyai mimpi besar dalam hidup yang sedang berusaha meraihnya. Sudah bisa dipastikan aku minder dengan Adik juga Abang nya yang semuanya berijazahkan
Strata-1 di universitas yang bergengsi pula.Awalnya hal itu tidak aku pikirkan, toh walaupun aku hanya berijazahkan Diploma aku bisa mendapatkan
pekerjaan yang bergengsi dan ok. Tapi ternyata perjuanganku tidak
dirasa cukup dimata keluarganya. Aku bukanlah turunan darah biru, tidak
pula bergelut di bidang pemerintahan. Perasaan minder ku bertambah
besar saat Almarhum mengambil program S2 nya di salah satu universitas negeri
di RIAU. Rasa cemburu dan minder berlebihan sering memicu
pertengkaran hebat. WOW. Dan resmilah pada bulan Februari di tahun 2010 ku mengundurkan diri sebagai pasangannya. Ego dicampur nalar yang luar biasa
memisahkan saya dari cinta kedua.
Hampir dua tahun lamanya aku puasa dari menjalin hubungan serius
dengan pejuang cinta. Saat itu yang ada dihati hanya keinginan
untuk meraih mimpi-mimpi yang tertunda. Rasa sakit dan kehilangan
membentuk saya menjadi sosok workaholic sejati yang selalu bertemankan kopi dan sebatang rokok, oh by the way jika kamu yang membaca tulisan aku dan kamu belum kenal rokok, bagus deh karena kalau sudah terjebak dengan sebatang rokok, kocek kamu bisa habis buat belinya, so lebih baik hindari, just saying.
Kita lanjut. Semangat yang besar karena putus cinta atau tamat bercinta menjadikanku lulus dengan predikat memuaskan saat
lulus dari salah satu lembaga pendidikan di kota yang aku cintai ini. Saat hari kelulusan
itu si cinta ada, saat wisuda kelulusan Almarhum hadir dan menyematkan
sebuah cincin. Aku kaget donk, awalnya aku kira itu adalah cincin kode "kita balikan lagi yuk" dan melangkah ke hal yang lebih serius.
Tapi ternyata itu adalah tanda kasih semata dan ucapan selamat kepada ku karena lulus dengan predikat memuaskan. Pada saat itu kami kembali dipertemukan tapi
dengan keadaan yang berbeda, walaupun masih ada harapan rasanya tipis, jadi lebih baik tidak berharap.
Cinta menjadikan aku lambat tapi cinta juga yang menjadikan aku menggila di
depan buku dan notebook. Almarhum dan aku sama sekali tidak menyesali apa yang sudah terjadi,
aku bahkan bersyukur telah dipertemukan. Karena melalui Almarhum aku belajar tentang arti cinta dan aku memaknai cinta dengan arti ketulusan, tidak lebih tidak kurang.
So buat kalian diluar sana yang masih mencari cinta dan artinya, gak usah terburu-buru, nikmati hubungan kalian yang ada saat ini anggap aja lagi belajar psikologi. Kalau mentok-mentok pun dan kalian pisah, inget baik-baik wejangan dari temen-temen cowo aku :
"Kalau kamu terluka karena seorang lelaki obatnya tidak lain
adalah Lelaki juga, kalau kamu terluka karena seorang wanita, cari saja wanita lainnya".
Edan yah temen-temen cowo aku, tapi yaa, aku belajar banyak cara berpikir logis dari mereka dan semoga kalian juga bisa mendapatkan pembelajaran berharga mengenai hidup dari perjalanan cinta kalian.
Salam Damai dan Cinta buat Wanita Indonesia dari Wanita Indonesia XOXO.